Senin, 06 Februari 2017

JURNAL PTK STAD BERBANTUAN LAGU

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN  STAD BERBANTUAN LAGU  SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS

Fitra Hayati*)
SMP NEGERI 96 JAKARTA

ABSTRAK

     Penelitian ini dilatar-belakangi oleh rendahnya hasil membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris bila dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain.  Pemahaman siswa masih sangat rendah terhadap sebuah teks reading.
      Penelitian bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, meningkatkan hasil belajar siswa, dan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar membaca dengan menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan lagu.
      Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2010, bertempat di SMPN 96 Jakarta. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, dengan dua siklus  yang terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan , Observasi, dan Refleksi.Teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif terhadap  data berupa dokumen hasil pekerjaan siswa, daftar nilai siswa, lembar observasi,  serta angket..
     Hasil penelitian menunjukkan prosentase ketuntasan belajar pada siklus1 sebesar 13,9% di akhir siklus I menjad 94,4% pada akhir siklus II, Rerata hasil belajar peserta didik sebesar 55,8 di siklus I,  menjadi 70,3 diakhir siklus II.  Hasil observasi dari observer yang dilakukan untuk mengetahui tingkat partisipasi peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran bahasa Inggris juga menunjukkan peningkatan yang bagus.  Hasil observasi dari observer untuk mengamati kegiatan guru dalam mengajar juga menunjukkan kecenderungan selalu meningkat. Persepsi peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Inggris di siklus I,  berubah ke arah yang lebih baik  di akhir siklus II.bahwa dengan model pembelajaran STAD berbantuan lagu bahasa Inggris penciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan hasil belajar siswa meningkat.
      Disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD berbantuan lagu bahasa Inggris  dapat meningkatkan hasil belajar membaca bahasa Inggris siswa. Kata Kunci: Teknik ‘STAD,diskusi kelompok, hasil belajar.



PENDAHULUAN
*) Penulis adalah guru bahasa Inggris di SMPN 96 Jakarta
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
       Pada keterampilan membaca pelafalan kata dalam bahasa Inggris sangatlah penting untuk dikuasai karena makna dari kata yang dilafalkan mempunyai arti tersendiri. Jika membaca teks itu dengan lafal yang tepat akan membantu memahami teks bahasa Inggris terutama untuk membaca nyaring. Ketertarikan peserta didik tidak pada pelafalan kata-kata dalam teks deskriptif  yang betul, peserta diri hanya sekedar bisa, berani dan mau membaca saja.   Dari data ulangan mid semester ganjil, rerata pada mata pelajaran Bahasa Inggris 53,0, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 65,0 maka bisa dibayangkan, ada 11,0 % peserta didik yang tidak tuntas.
       Hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan pembaharuan dalam menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan lagu diprediksi membawa peluang untuk meningkatkan kompetensi siswa, karena model ini memiliki langkah-langkah yang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. 
       Pemilihan Model Pembelajaran STAD berbantuan lagu didasarkan pada pernyataan banyak pakar pendidikan yang telah membuktikan bahwa teknik ini mampu meningkatkan potensi siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah model  pembelajaran STAD berbantuan lagu dapat meningkatkan hasil belajar   bahasa Inggris siswa?
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. 2) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3) untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar membaca bahasa Inggris dengan menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan lagu.
.Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1) Siswa dapat membaca teks dengan pelafalan yang tepat dan benar dengan  menerapkan model pembelajaran STAD berbantuan lagu. 2) Guru bahasa Inggris dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat. 3) Sekolah dapat menjadikan hasil PTK sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini dibangun berdasarkan hasil kajian beberapa teori antara lain:
1). Hakekat membaca Membaca menurut Bowman and Bowman (1991:265) membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life long learning).
2. Ada beberapa teknik membaca yang dapat diterapkan untuk dapat mencapai prestasi membaca yang baik, diantaranya dengan teknik survey, question, read. Recite and review (SQ3R), dan teknik scanning dan skimming.
Cara kerja strategi kira-kira sebagai berikut : Survey, sebelum memulai membaca ambil waktu 1 menit untuk melakukan survey untuk mendapatkan gambaran yang terkandung di dalam buku yang dibaca. Question (bertanya),  masalah apa yang akan dibahas dalam bab tersebut dan dalam sub-sub judulnya? Read,  bacalah setiap bagian satu kalian dan temukan jawaban dari pertanyaan yang telah ada di benak kita (active reading).Recite (bacakan) atau tuliskan kalimat kunci untuk meringkas maksud dari bagian yang kita baca dengan kata-kata kita sendiri. Review (meninjau kembali atau mengulang). Scanning, yaitu melihat pada rangkaian teks tertentu untuk menemukan informasi yang spesifik. Melihat kata-kata kunci. Skimming, yaitu melihat sekilas pada bagian awal dan akhir sebuah tulisan.

METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan di SMP  Negeri 96 Jakarta, Jl. Margasatwa No. 2, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.  Sekolah tersebut dipilih karena peneliti sebagai salah satu staff pengajarnya. 2) Waktu Penelitian: waktu penelitian dilakukan pada semester ganjil , Tahun Pelajaran 2010/2011, tepatnya pada bulan Agustus – Oktober 2010.
Subjek Penelitian Tindakan Kelas pada penelitian ini dipilih kelas VIII-5  yang berjumlah 36 peserta didik yang terdiri dari 16  laki-laki dan 20 perempuan.  Pemilihan kelas VIII-5 ini didasarkan pada rerata hasil ulangan pra semester kelas VIII-5 memperoleh rerata hasil belajar terendah pada pelajaran Bahasa Inggris.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, dengan dua siklus. Prosedur Penelitian terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, observasi dan refleksi,
Data dari peserta didik ada tiga macam, yaitu:1) nilai hasil ulangan ditiap-tiap akhir pertemuan pembelajaran, 2) data yang diperoleh dari hasil observasi teman sejawat yang membantu mengamati perilaku peserta didik, partisipasi dalam setiap pembelajaran, 3) angket yang diambil di setiap akhir siklus, angket ini menggali data dari peserta didik yang berupa sikap peserta didik terhadap pelajaran Bahasa Inggris.
Pada  penelitian ini,  data diperoleh dari data primer yaitu data melalui pengamatan yang dilakukan oleh observer,  melalui tes, dan angket untuk mengukur sikap peserta didik terhadap pelajaran Bahasa Inggris.
Alat Pengumpulan Data, Alat pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti dengan menggunakan:Butir soal Tes dipergunakan untuk mendapatkan data hasil belajar peserta didik dalam pelajaran Bahasa Inggris disetiap akhir pertemuan.Lembar Observasi: digunakan oleh observer untuk mengamati kegiatan peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, lembar observasi untuk peserta didik dan lembar untuk observasi guru.Angket digunakan untuk mengetahui persepsi peserta didik terhadap pelajaran Bahasa Inggris.
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus  dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.  Untuk melakukan analisis Hasil Belajar dilakukan dengan cara mencari nilai rerata tes yang diperoleh peserta didik pada setiap akhir pertemuan tiap-tiap siklus. 
Data nilai tes menjadi bahan untuk dianalisis secara deskriptif yang menjelaskan kecenderungan perubahan pencapaian hasil belajar kearah yang lebih baik.
Pada tahap analisis dan Refleksi hasil observasi dari observer serta nilai membaca siswa pada akhir setiap siklus dianalisis dan dijadikan bahan refleksi melalui diskusi bersama antara peneliti dan observer.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus secara berulang yaitu siklus I dan siklus II.  Setiap siklus dalam penelitian ini meliputi empat tahap:  Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing), dan Refleksi (reflecting). Langkah kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama Siklus 1 dengan model pembelajaran STAD berbantuan lagu adalah:  Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru yang terkait dengan lagu yang akan diperdengarkan. Guru melatihkan pelafalan beberapa kata.Guru menyanyikan lagu, dan diikuti oleh siswa. Guru membuat kelompok peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk melengkapi teks lagu yang rumpang. Siswa terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa  yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelompok yang lain.
Dari hasil tes akhir pembelajaran, didapat hasil rerata nilai 55,8, siswa yang tuntas sebesar 13,9%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebesar 86,1%. 
Dari  angket untuk siswa pada akhir pembelajaran pada  Pertemuan Pertama Siklus 1. Gambaran yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada peserta didik menunjukkan bahwa secara umum peserta didik bersemangat, memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap Bahasa Inggris khususnya dalam penyampaian  dengan menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan lagu. 
Hasil observasi yang dilakukan oleh observer terhadap peneliti selama proses belajar mengajar , terlihat bahwa aktivitas guru dalam mempersiapkan diri untuk mengawali pembelajaran belum sepenuhnya siap, sehingga mempengaruhi prestasi peserta didik dalam pembelajaran.
       Pada Pertemuan Kedua Siklus 1,  peneliti melakukan beberapa perbaikan, yaitu: Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru yang akan terdapat dalam lagu. Guru melatihkan pelafalan  beberapa kata yang terdapat dalam lagu.Guru menyanyikan lagu siswa menyimak lagu. Siswa mengikuti guru menyanyikan lagu. Guru membuat kelompok peserta didik menjadi 7 kelompok dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk melengkapi teks lagu yang diberikan. Siswa terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa  yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelompok yang lain.
Dari hasil tes akhir pembelajaran pada Pertemuan Kedua Siklus I, didapat hasil rerata nilai 58,1, peserta didik yang tuntas sebesar 30,6%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebesar 69,4%.  Aktivitas guru dalam pembelajaran sudah menunjukkan peningkatan, menyiakan sumber belajr, memberikan layanan kepada peserta didik.
Dari hasil pengamatan Observer sudah menunjukkan perubahan positif, tetapi masih ada kekurangan di dalam pelaksanaan pengajaran di kelas, peneliti terus mencoba untuk mengembangkan, memperbaiki kekurangan-kekurangan yang diamati oleh observer.  Perbaikan disemua lini dalam proses pembelajaran diusahakan mampu manaikkan mutu kegiatan pembelajaran dengan tetap mengembangkan penggunaan model pembelajaran STAD berbantuan lagu.
       Pertemuan Ketiga Siklus 1 pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan adalah mengacu pada perbaikan yang akan dilakukan yaitu: Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru dari lagu. Siswa medengarkan lagu dari kaset. Guru melatihkan pelafalan beberapa kata dari lagu.Guru membuat kelompok peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok melengkapi teks lagu yang rumpang sambil mendengarkan lagu dari kaset. Siswa terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa  yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok membacakan lagu yang telah lengkap yang telah didiskuikan d kelompok di depan kelas yang lain.
Dari hasil tes akhir pembelajaran pada Pertemuan Ketiga Siklus I, didapat hasil rerata nilai 60, siswa yang tuntas sebesar 47,2,  sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebesar  52,814%. 
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, terlihat bahwa aktivitas guru dalam mempersiapkan diri untuk mengawali pembelajaran mulai menunjukkan peningkatan kearah membaik, hal ini  berpengaruh positif terhadap prestasi siswa pada materi
Hasil pengamatan Observer sudah menunjukkan perubahan dari yang ada pada kegiatan Pertemuan Kedua Siklus 1, tetapi masih ada kekurangan di dalam pelaksanaan pengajaran di kelas, peneliti terus mencoba untuk mengembangkan, memperbaiki atas kekurangan-kekurangan yang diamati oleh obsever. 
       Pada pertemuan pertama siklus 2 langkah pembelajaran yang dilakukan adalah:Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru dari lagu. Guru menampilkan dengan LCD teks lagu yang akan dinyanyikan. Siswa dibawah bimbingan guru membaca teks lagu dengan suara nyaring. Siswa medengarkan lagu dari kaset. Guru melatihkan pelafalan beberapa kata dari lagu. Guru membuat kelompok peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok melengkapi teks lagu yang rumpang sambil mendengarkan lagu dari teks. Siswa terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa  yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok membacakan lagu yang telah lengkap yang telah didiskuikan d kelompok di depan kelas yang lain.
       Hasil tes di akhir pertemuan pertama siklus 2 didapat hasil rerata nilai 65,1  siswa yang tuntas sebesar 72,2%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebesar 27,8%.  Hasil tes peserta didik telah mengalami peningkatan. hal ini mengindikasikan bahwa secara periodic terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menerima pelajaran.
Dengan melihat hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, terlihat bahwa aktivitas guru dalam mempersiapkan diri untuk mengawali pembelajaran sudah bagus, hal ini akan mempengaruhi prestasi peserta didik dalam pembelajaran, menyiapkan sumber belajar, memberikan layanan kepada peserta didik secara maksimal, pengembangan penggunaan media, IT sudah dilakukan semakin baik dari pertemuan sebelumnya.
       Pertemuan Kedua Siklus 2 perbaikan yang dilakukan peneliti adalah: Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru dari lagu. Guru menampilkan teks lagu dengan menggunakan LCD. Siswa dibawah bimbingan guru membaca nyaring teks lagu. Guru melatih melafalkan beberapa kata yang terdapat dalam lagu. Siswa medengarkan lagu dari kaset. Siswa mengikuti lagu sesuai dengan yang diputarkan lewat kaset. Guru membuat kelompok peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok melengkapi teks lagu yang rumpang sambil mendengarkan lagu dari kaset. Siswa terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa  yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok membacakan lagu yang telah lengkap yang telah didiskuikan   kelompok di depan kelas yang lain.
Melihat dan mencermati hasil tes akhir pembelajaran pada Pertemuan Kedua Siklus 2 didapat hasil rerata nilai 67,8 peserta didik yang tuntas sebesar 88,9%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebesar 11,1%, hasil tes tersebut  telah menunjukkan  peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa secara periodic terjadi peningkatan kemampuan peserta didik dalam penguasaan pelajaran.Aktivitas guru dalam pembelajaran sudah menunjukkan peningkatan, terutama dalam menyiapkan sumber belajar, memberikan layanan kepada peserta didik secara maksimal, pengembangan penggunaan media, IT sudah dilakukan semakin baik dari pertemuan sebelumnya.
Hal yang masih dan terus untuk ditingkatkan adalah keinginan peserta didik yang masih rendah, peserta didik masih belum mampu dengan jelas menjawab pertanyaan dari guru. Peserta didik jarang mengajukan pertanyaan dan tidak mampu menjawab berbagai pertanyaan guru, peserta didik kurang memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapatnya.
Setelah melihat kekurangan yang ada, peneliti kemudian melakukan perbaikan.
Pada Pertemuan Ketiga Siklus 2 perbaikan yang dilakukan antara lain: Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru dari lagu. Guru menampilkan teks lagu dengan menggunakan LCD. Siswa dibawah bimbingan guru membaca nyaring teks lagu. Guru melatih melafalkan beberapa kata yang terdapat dalam lagu. Siswa medengarkan lagu dari kaset. Siswa mengikuti lagu sesuai dengan yang diputarkan lewat kaset. Guru membuat kelompok peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok melengkapi teks lagu yang rumpang sambil mendengarkan lagu dari kaset. Siswa terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa  yang mengalami kesulitan. Perwakilan kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya dengan menyanyikan lagu yang sudah lengkap di kelompok lain di depan kelas.
Dengan melihat dan mencermati hasil tes akhir pembelajaran pada Pertemuan Ketiga Siklus 2  didapat hasil rerata nilai 70,3 peserta didik yang tuntas sebesar 94,4%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebesar 5,6%. 
Dari melihat hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, terlihat bahwa aktivitas guru dalam mempersiapkan diri untuk mengawali pembelajaran sudah bagus.
Peran serta peserta didik dalam mengikuti pelajaran juga semakin meningkat. Partisipasi dengan bentuk respon jawaban bila peserta didik diberikan pertanyaan merupakan indikasi yang mengarah pada perbaikan kemampuan peserta didik dalam pelajaran Bahasa Inggris.
Rerata perolehan hasil tes di pertemuan pertama siklus 1 58,1 meningkat  dan hasil tes akhir pada akhir pertemuan ketiga siklus 2 menjadi 70,3.  Hasil yang diperoleh menunjukkan eksistensi peserta didik semakin meningkat, karena  adanya pengaruh peningkatan jumlah peserta didik yang tuntas bila  peneliti menerapkan pengajaran dengan model pembelajaran  STAD berbantuan lagu.
Porsentase ketuntasan peserta didik pada pertemuan pertama pada Siklus I 13,9%,  pada pertemuan ketiga Siklus 2, menjadi  94,4%, dapat disimpulkan  bahwa ada kecenderungan peningkatan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan dalam pembelajaran.  Ini merupakan gejala yang positif yang diyakini pengaruh dari penggunaan model pembelajaran STAD berbantuan lagu.
Sesuatu yang baru dalam proses pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dapat memotivasi dan mendorong antusias peserta didik untuk mengikuti dan mengalami proses pembelajaran yang lebih baik. Hal ini secara langsung diyakini oleh  peneliti bahwa model pembelajaran STAD ber bantuan lagu  dapat meningkatkan perolehan hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini.

PUSTAKA ACUAN

Bloom, Benyamin S., et al., 1966
Taxonomy of Educational
Objectives: Cognitive Domain.
New York: David McKay
Company Inc.
Hamid, Fuad Abdul. 1997,
ProsesBelajar Mengajar Bahasa.Jakarta: Depdikbud.
Jamalus, 1988. Belajar Musik. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti.
Paul,D.1996.Song and Games for Children. New York: Macmillan publishing Co inc.
Ramelan. 1985. English Phonetics. Semarang: IKIP Semarang Press.
Rahman (2004) Model of teaching. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Bandung: UPI
Mc Niff, Jean. 1988,Action
Research: Principles and Practice.New York: Routledge,
Richards,Jack C., Renandya,
Willy A.2002, Methodology in LanguageTeaching: An Anthology of Current Practice, Cambridge:CU



Tidak ada komentar:

Posting Komentar