PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
STAD BERBANTUAN LAGU SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS
Fitra Hayati*)
SMP NEGERI 96 JAKARTA
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar-belakangi oleh rendahnya hasil membaca siswa pada
mata pelajaran bahasa Inggris bila dibandingkan dengan keterampilan berbahasa
yang lain. Pemahaman
siswa masih sangat rendah terhadap sebuah teks reading.
Penelitian
bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa, meningkatkan hasil belajar siswa, dan untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan hasil belajar membaca dengan
menggunakan model pembelajaran STAD
berbantuan lagu.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus
- Oktober 2010, bertempat di SMPN 96 Jakarta. Jenis
penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas, dengan dua siklus
yang terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan , Observasi, dan
Refleksi.Teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif terhadap data
berupa dokumen hasil pekerjaan siswa, daftar nilai siswa, lembar
observasi, serta angket..
Hasil penelitian
menunjukkan prosentase ketuntasan belajar pada siklus1 sebesar 13,9% di akhir
siklus I menjad 94,4% pada
akhir siklus II, Rerata hasil belajar peserta didik sebesar 55,8 di siklus
I, menjadi 70,3
diakhir siklus II.
Hasil observasi dari observer yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
partisipasi peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran bahasa
Inggris juga menunjukkan peningkatan yang bagus. Hasil observasi dari observer untuk mengamati
kegiatan guru dalam mengajar juga menunjukkan kecenderungan selalu meningkat. Persepsi
peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Inggris di siklus I, berubah ke arah yang lebih
baik di akhir siklus II.bahwa dengan model
pembelajaran STAD berbantuan lagu bahasa Inggris penciptaan suasana pembelajaran yang
menyenangkan hasil belajar siswa meningkat.
Disimpulkan
bahwa model pembelajaran STAD berbantuan lagu bahasa Inggris dapat meningkatkan hasil belajar membaca bahasa
Inggris siswa. Kata Kunci: Teknik ‘STAD,diskusi
kelompok, hasil belajar.
PENDAHULUAN
*) Penulis adalah
guru bahasa Inggris di SMPN 96 Jakarta
|
Pada keterampilan membaca pelafalan kata
dalam bahasa Inggris sangatlah penting untuk dikuasai karena makna dari kata
yang dilafalkan mempunyai arti tersendiri. Jika membaca teks itu dengan lafal
yang tepat akan membantu memahami teks bahasa Inggris terutama untuk membaca
nyaring. Ketertarikan peserta
didik tidak pada pelafalan kata-kata dalam teks deskriptif yang betul, peserta diri hanya sekedar bisa,
berani dan mau membaca saja. Dari
data ulangan mid
semester ganjil,
rerata pada mata pelajaran Bahasa Inggris 53,0, dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal sebesar 65,0 maka bisa dibayangkan, ada 11,0 % peserta didik yang tidak
tuntas.
Hal ini mendorong
peneliti untuk mengadakan pembaharuan dalam
menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan lagu diprediksi membawa peluang
untuk meningkatkan kompetensi siswa, karena model ini memiliki langkah-langkah
yang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.
Pemilihan Model Pembelajaran STAD berbantuan lagu didasarkan
pada pernyataan banyak pakar pendidikan yang telah membuktikan bahwa teknik ini
mampu meningkatkan potensi siswa.
Berdasarkan
latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah
model pembelajaran STAD berbantuan lagu dapat
meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa?
Tujuan
penelitian ini adalah untuk 1) mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa. 2) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3) untuk mengetahui seberapa
besar peningkatan hasil belajar membaca bahasa Inggris dengan menggunakan model
pembelajaran STAD berbantuan lagu.
.Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1) Siswa dapat membaca teks dengan
pelafalan yang tepat dan benar dengan
menerapkan model pembelajaran STAD berbantuan lagu. 2) Guru bahasa
Inggris dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa dengan menerapkan model
pembelajaran yang tepat. 3) Sekolah dapat menjadikan hasil PTK sebagai masukan
dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Penelitian
ini dibangun berdasarkan hasil kajian beberapa teori antara lain:
1). Hakekat membaca Membaca menurut Bowman and Bowman (1991:265)
membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran
sepanjang hayat (life long learning).
2. Ada beberapa teknik membaca yang dapat diterapkan
untuk dapat mencapai prestasi membaca yang baik, diantaranya dengan teknik survey,
question, read. Recite and review (SQ3R), dan teknik scanning dan
skimming.
Cara kerja strategi kira-kira sebagai berikut : Survey,
sebelum memulai membaca ambil waktu 1 menit untuk melakukan survey untuk
mendapatkan gambaran yang terkandung di dalam buku yang dibaca. Question
(bertanya), masalah apa yang akan dibahas dalam bab tersebut dan
dalam sub-sub judulnya? Read, bacalah setiap bagian satu kalian dan temukan
jawaban dari pertanyaan yang telah ada di benak kita (active reading).Recite
(bacakan) atau tuliskan kalimat kunci untuk
meringkas maksud dari bagian yang kita baca
dengan kata-kata kita sendiri. Review (meninjau kembali atau mengulang). Scanning, yaitu melihat pada rangkaian teks tertentu untuk menemukan informasi
yang spesifik. Melihat kata-kata kunci. Skimming, yaitu melihat sekilas pada bagian awal dan akhir
sebuah tulisan.
METODE
PENELITIAN
Tempat Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan
di SMP Negeri 96 Jakarta, Jl. Margasatwa No. 2, Pondok Labu, Cilandak,
Jakarta Selatan. Sekolah tersebut
dipilih karena peneliti sebagai salah satu staff pengajarnya. 2) Waktu Penelitian: waktu
penelitian dilakukan pada semester ganjil , Tahun Pelajaran 2010/2011, tepatnya pada bulan Agustus – Oktober 2010.
Subjek Penelitian
Tindakan Kelas pada penelitian ini dipilih kelas VIII-5 yang berjumlah 36 peserta didik yang terdiri
dari 16 laki-laki dan 20 perempuan.
Pemilihan kelas VIII-5
ini didasarkan pada rerata hasil ulangan
pra semester kelas VIII-5
memperoleh rerata hasil belajar terendah pada pelajaran Bahasa Inggris.
Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, dengan dua siklus. Prosedur Penelitian
terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, observasi dan refleksi,
Data
dari peserta didik ada tiga macam, yaitu:1) nilai hasil ulangan ditiap-tiap
akhir pertemuan pembelajaran, 2) data yang diperoleh dari hasil observasi teman
sejawat yang membantu mengamati perilaku peserta didik, partisipasi dalam
setiap pembelajaran, 3) angket yang diambil di setiap akhir siklus, angket ini
menggali data dari peserta didik yang berupa sikap peserta didik terhadap
pelajaran Bahasa Inggris.
Pada penelitian ini, data diperoleh dari data primer yaitu data
melalui pengamatan yang dilakukan oleh observer, melalui tes, dan angket untuk mengukur sikap
peserta didik terhadap pelajaran Bahasa Inggris.
Alat
Pengumpulan Data, Alat pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti dengan
menggunakan:Butir soal Tes dipergunakan untuk mendapatkan data hasil belajar
peserta didik dalam pelajaran Bahasa Inggris disetiap akhir pertemuan.Lembar
Observasi: digunakan oleh observer untuk mengamati kegiatan peserta didik pada
saat kegiatan pembelajaran berlangsung, lembar observasi untuk peserta didik
dan lembar untuk observasi guru.Angket digunakan untuk mengetahui persepsi peserta
didik terhadap pelajaran Bahasa Inggris.
Data
yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran. Untuk melakukan
analisis Hasil Belajar dilakukan dengan cara mencari nilai rerata tes yang
diperoleh peserta didik pada setiap akhir pertemuan tiap-tiap siklus.
Data
nilai tes menjadi bahan untuk dianalisis secara deskriptif yang menjelaskan
kecenderungan perubahan pencapaian hasil belajar kearah yang lebih baik.
Pada tahap analisis
dan Refleksi hasil observasi dari observer serta nilai membaca siswa pada akhir
setiap siklus dianalisis dan dijadikan bahan refleksi melalui diskusi bersama
antara peneliti dan observer.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Penelitian
ini terdiri dari 2 siklus secara berulang yaitu
siklus I dan siklus II. Setiap siklus
dalam penelitian ini meliputi empat tahap: Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting),
Pengamatan (observing), dan Refleksi
(reflecting). Langkah kegiatan
belajar mengajar pada pertemuan pertama Siklus 1 dengan model pembelajaran STAD
berbantuan lagu adalah: Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru yang
terkait dengan lagu yang akan diperdengarkan. Guru melatihkan pelafalan
beberapa kata.Guru menyanyikan lagu, dan diikuti oleh siswa. Guru
membuat kelompok peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota
tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang.
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk melengkapi teks lagu yang rumpang. Siswa terlibat aktif dalam
suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa yang bekerja
dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa
yang mengalami kesulitan. Beberapa
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelompok yang lain.
Dari
hasil tes akhir pembelajaran, didapat hasil rerata nilai 55,8, siswa yang
tuntas sebesar 13,9%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebesar 86,1%.
Dari
angket untuk
siswa pada akhir pembelajaran pada Pertemuan Pertama Siklus 1. Gambaran yang
diperoleh dari angket yang diberikan kepada peserta didik menunjukkan bahwa
secara umum peserta didik bersemangat, memiliki ketertarikan yang tinggi
terhadap Bahasa Inggris khususnya dalam penyampaian
dengan menggunakan model pembelajaran STAD
berbantuan lagu.
Hasil
observasi yang dilakukan oleh observer terhadap peneliti selama proses belajar
mengajar , terlihat bahwa aktivitas guru dalam mempersiapkan diri untuk
mengawali pembelajaran belum sepenuhnya siap, sehingga mempengaruhi prestasi
peserta didik dalam pembelajaran.
Pada
Pertemuan Kedua Siklus 1, peneliti
melakukan beberapa perbaikan, yaitu: Guru
memperkenalkan materi dan kosa kata baru yang akan terdapat dalam lagu. Guru
melatihkan pelafalan beberapa kata yang
terdapat dalam lagu.Guru menyanyikan lagu siswa menyimak lagu. Siswa mengikuti
guru menyanyikan lagu. Guru membuat kelompok peserta didik
menjadi 7 kelompok dengan jumlah
anggota tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6
orang. Guru
memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk melengkapi teks lagu yang diberikan. Siswa terlibat aktif dalam
suasan belajar berkelompok. Guru
sebagai peneliti mengamati siswa yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan
membantu siswa yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelompok yang lain.
Dari hasil tes akhir
pembelajaran pada Pertemuan Kedua Siklus I, didapat hasil rerata nilai 58,1,
peserta didik yang tuntas sebesar 30,6%, sedangkan peserta didik yang tidak
tuntas sebesar 69,4%. Aktivitas guru
dalam pembelajaran sudah menunjukkan peningkatan, menyiakan sumber belajr,
memberikan layanan kepada peserta didik.
Dari hasil pengamatan
Observer sudah menunjukkan perubahan positif,
tetapi masih ada kekurangan di dalam pelaksanaan
pengajaran di kelas, peneliti terus mencoba untuk mengembangkan, memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang diamati oleh observer. Perbaikan disemua lini dalam proses
pembelajaran diusahakan
mampu manaikkan mutu kegiatan pembelajaran dengan tetap mengembangkan
penggunaan model pembelajaran STAD berbantuan
lagu.
Pertemuan
Ketiga Siklus 1 pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan adalah mengacu pada
perbaikan yang akan dilakukan yaitu: Guru
memperkenalkan materi dan kosa kata baru dari lagu. Siswa medengarkan lagu dari
kaset. Guru melatihkan pelafalan beberapa kata dari lagu.Guru
membuat kelompok peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota
tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada
masing-masing kelompok melengkapi teks lagu yang rumpang sambil mendengarkan
lagu dari kaset. Siswa
terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa
yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok membacakan lagu yang
telah lengkap yang telah didiskuikan d kelompok di depan kelas yang lain.
Dari
hasil tes akhir pembelajaran pada Pertemuan Ketiga Siklus
I, didapat hasil rerata nilai 60, siswa yang tuntas sebesar 47,2, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas
sebesar 52,814%.
Hasil
pengamatan yang dilakukan oleh observer, terlihat bahwa aktivitas guru dalam
mempersiapkan diri untuk mengawali pembelajaran mulai menunjukkan peningkatan
kearah membaik, hal ini berpengaruh
positif terhadap prestasi siswa pada materi
Hasil
pengamatan Observer sudah menunjukkan perubahan dari yang ada pada kegiatan
Pertemuan Kedua Siklus 1, tetapi masih ada kekurangan di dalam pelaksanaan
pengajaran di kelas, peneliti terus mencoba untuk mengembangkan, memperbaiki
atas kekurangan-kekurangan yang diamati oleh obsever.
Pada
pertemuan pertama siklus 2 langkah pembelajaran yang dilakukan adalah:Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru dari lagu.
Guru menampilkan dengan LCD teks lagu yang akan dinyanyikan. Siswa dibawah
bimbingan guru membaca teks lagu dengan suara nyaring. Siswa medengarkan lagu
dari kaset. Guru melatihkan pelafalan beberapa kata dari lagu. Guru
membuat kelompok peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota
tiap-tiap kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada
masing-masing kelompok melengkapi teks lagu yang rumpang sambil mendengarkan
lagu dari teks. Siswa
terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa
yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok membacakan lagu yang
telah lengkap yang telah didiskuikan d kelompok di depan kelas yang lain.
Hasil tes di akhir
pertemuan pertama siklus 2 didapat hasil rerata nilai 65,1 siswa yang tuntas sebesar 72,2%, sedangkan
peserta didik yang tidak tuntas sebesar 27,8%.
Hasil tes peserta didik telah mengalami
peningkatan. hal
ini mengindikasikan bahwa secara periodic terjadi peningkatan kemampuan siswa
dalam menerima pelajaran.
Dengan melihat hasil
pengamatan yang dilakukan oleh observer, terlihat bahwa aktivitas guru dalam
mempersiapkan diri untuk mengawali pembelajaran sudah bagus, hal ini akan mempengaruhi prestasi peserta
didik dalam pembelajaran,
menyiapkan sumber belajar, memberikan layanan kepada peserta didik secara
maksimal, pengembangan penggunaan media, IT sudah dilakukan semakin baik dari
pertemuan sebelumnya.
Pertemuan Kedua
Siklus 2 perbaikan yang dilakukan peneliti adalah: Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru dari lagu.
Guru menampilkan teks lagu dengan menggunakan LCD. Siswa dibawah bimbingan guru
membaca nyaring teks lagu. Guru melatih melafalkan beberapa kata yang terdapat
dalam lagu. Siswa medengarkan lagu dari kaset. Siswa mengikuti lagu sesuai
dengan yang diputarkan lewat kaset. Guru membuat
kelompok peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota tiap-tiap
kelompok berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada
masing-masing kelompok melengkapi teks lagu yang rumpang sambil mendengarkan
lagu dari kaset. Siswa terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti
mengamati siswa yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu
siswa yang mengalami kesulitan. Beberapa kelompok membacakan
lagu yang telah lengkap yang telah didiskuikan
kelompok di depan kelas yang lain.
Melihat dan mencermati hasil tes akhir pembelajaran pada Pertemuan
Kedua Siklus 2 didapat hasil rerata nilai 67,8 peserta didik yang tuntas
sebesar 88,9%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebesar 11,1%, hasil
tes tersebut telah menunjukkan peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa
secara periodic terjadi peningkatan kemampuan peserta didik dalam penguasaan
pelajaran.Aktivitas guru dalam pembelajaran sudah menunjukkan peningkatan,
terutama dalam menyiapkan sumber belajar, memberikan layanan kepada peserta
didik secara maksimal, pengembangan penggunaan media, IT sudah dilakukan
semakin baik dari pertemuan sebelumnya.
Hal yang masih dan terus untuk ditingkatkan adalah keinginan
peserta didik yang masih rendah, peserta didik masih belum mampu dengan jelas
menjawab pertanyaan dari guru. Peserta didik jarang mengajukan pertanyaan dan
tidak mampu menjawab berbagai pertanyaan guru, peserta didik kurang memiliki
keberanian untuk mengemukakan pendapatnya.
Setelah
melihat kekurangan yang ada, peneliti kemudian melakukan perbaikan.
Pada
Pertemuan Ketiga Siklus 2 perbaikan yang dilakukan antara lain: Guru memperkenalkan materi dan kosa kata baru dari lagu.
Guru menampilkan teks lagu dengan menggunakan LCD. Siswa dibawah bimbingan guru
membaca nyaring teks lagu. Guru melatih melafalkan beberapa kata yang terdapat
dalam lagu. Siswa medengarkan lagu dari kaset. Siswa mengikuti lagu sesuai
dengan yang diputarkan lewat kaset. Guru membuat kelompok
peserta didik menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok
berjumlah 5 orang ada satu kelompok beranggotakan 6 orang. Guru memberikan tugas kepada
masing-masing kelompok melengkapi teks lagu yang rumpang sambil mendengarkan
lagu dari kaset. Siswa
terlibat aktif dalam suasan belajar berkelompok. Guru sebagai peneliti mengamati siswa
yang bekerja dalam kelompok masing-masing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Perwakilan kelompok melaporkan hasil
kerja kelompoknya dengan menyanyikan lagu yang sudah lengkap di kelompok lain
di depan kelas.
Dengan melihat dan
mencermati hasil tes akhir pembelajaran pada Pertemuan Ketiga Siklus 2 didapat hasil rerata nilai 70,3 peserta didik
yang tuntas sebesar 94,4%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebesar
5,6%.
Dari
melihat
hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, terlihat bahwa aktivitas guru
dalam mempersiapkan diri untuk mengawali pembelajaran sudah bagus.
Peran
serta peserta didik dalam mengikuti pelajaran juga semakin meningkat.
Partisipasi dengan bentuk respon jawaban bila peserta didik diberikan
pertanyaan merupakan indikasi yang mengarah pada perbaikan kemampuan peserta
didik dalam pelajaran Bahasa Inggris.
Rerata perolehan hasil tes di pertemuan pertama siklus 1
58,1 meningkat dan hasil tes akhir pada
akhir pertemuan ketiga siklus 2 menjadi 70,3.
Hasil yang diperoleh menunjukkan eksistensi peserta didik semakin
meningkat, karena adanya pengaruh
peningkatan jumlah peserta didik yang tuntas bila peneliti menerapkan pengajaran dengan model
pembelajaran STAD berbantuan lagu.
Porsentase ketuntasan peserta didik pada pertemuan
pertama pada Siklus I 13,9%, pada
pertemuan ketiga Siklus 2, menjadi
94,4%, dapat disimpulkan bahwa
ada kecenderungan peningkatan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan
dalam pembelajaran. Ini merupakan gejala
yang positif yang diyakini pengaruh dari penggunaan model pembelajaran STAD
berbantuan lagu.
Sesuatu
yang baru dalam proses pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dapat
memotivasi dan mendorong antusias peserta didik untuk mengikuti dan mengalami
proses pembelajaran yang lebih baik. Hal ini secara langsung diyakini oleh peneliti bahwa model pembelajaran STAD ber
bantuan lagu dapat meningkatkan
perolehan hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang menjadi subjek dalam
penelitian ini.
PUSTAKA ACUAN
Bloom,
Benyamin S., et al., 1966
Taxonomy of Educational
Objectives: Cognitive Domain.
New
York: David McKay
Company
Inc.
Hamid, Fuad Abdul. 1997,
ProsesBelajar
Mengajar Bahasa.Jakarta:
Depdikbud.
Jamalus, 1988.
Belajar Musik. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti.
Paul,D.1996.Song and
Games for Children. New York: Macmillan publishing Co inc.
Ramelan. 1985.
English Phonetics. Semarang: IKIP Semarang Press.
Rahman
(2004) Model of teaching.
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Bandung: UPI
Mc
Niff, Jean. 1988,Action
Research:
Principles and Practice.New York: Routledge,
Richards,Jack
C., Renandya,
Willy A.2002, Methodology in LanguageTeaching: An
Anthology of Current Practice, Cambridge:CU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar